Assalamuallaikum wr.wb …
Kali ini saya akan memposting tugas dari Bapak Dedi Dwitagama tentang cara menjadi orang SUKSES dan HEBAT yang bisa berguna dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain … 😀
Cara Berfikir Untuk Menjadi Orang Sukses
Orang Produktif Akan Berpikir Positif.
Menjadi orang sukses, harus menjadi orang yang berguna dan harus banyak dan cepat mengumpulkan berbagai keberhasilan-keberhasilan (sangat-sangat produktif). Caranya sederhana mulailah dengan berpikir secara positif.
Untuk menjadi orang sukses, banyak cara dan mempunyai kebiasaan positif yang harus dilakukan. Untuk langkah awalnya Anda harus mempunyai kebiasaan cara berpikir yang positif, sehingga Anda bisa berkata dan bersikap positif. Dengan langkah awal ini, Anda akan lebih mudah lagi untuk melangkah kedepan menjadi orang yang sangat-sangat produktif. Untuk bisa meraih kesuksesan, Anda harus banyak dan cepat mengumpulkan berbagai keberhasilan-keberhasilan.
Percaya Diri Tinggi Itu Harus Berpikir dan Berkata positif :
Didalam tulisan saya sebelumnya mengenai Definisi Dan Tujuan Akhir Sukses, salah satu kesuksesan untuk bisa masuk surga, adalah Anda harus beriman, yaitu percaya sepenuhnya kepada Allah. Dengan memahami ini, kita harus mempunyai rasa percaya diri yang tinggi, percaya akan pertolongan Allah. Apapun permasalahan yang kita hadapi, kita akan mampu menyelesaikan, Allah tidak akan membebani kita dengan masalah diluar kemampuan kita. Untuk itu selalulah kita berpikir positif, bahwa jika Allah berkehendak apapun bisa terjadi.
Biasakan Berpikir dan Berkata positif :
Harus dan selalu Optimis.
Umumnya orang berkata, “Ini bisa, tapi gimana ya, kok sulit”, jika ingin sukses berkatalah, “Memang ini sulit, tetapi ini bisa diselesaikan”.
Tidak suka menunda-nunda pekerjaan.
Umumnya orang berkata, “Nanti saja mengerjakan ini, kita masih punya banyak waktu kok”, jika ingin sukses berkatalah, “kerjakan sekarang, jika memang perlu dikerjakan”.
Cintai pekerjaan Anda.
Umumnya orang berkata, “Lakukanlah pekerjaan yang disenangi”, jika ingin sukses berkatalah, “Senangi semua pekerjaan yang dilakukan”.
Senang menghadapi tantangan.
Umumnya orang berkata, “Masalah adalah bagian dari hambatan”, jika ingin sukses berkatalah, “Masalah adalah bagian dari tantangan”.
Mempunyai harapan yang tinggi.
Umumnya orang berkata, “Sudahlah kita berhenti saja, tak ada harapan lagi kita untuk sukses”, jika ingin sukses berkatalah, “Jangan berhenti, siapa tahu keberhasilan itu akan segera datang”.
Berjiwa produktif.
Umumnya orang berkata, “Lingkungan telah membuat saya menjadi seorang pemalas”, jika ingin sukses berkatalah, “Meskipun lingkungan saya malas, saya tetap menjadi seorang yang rajin, saya adalah Tuan bagi diri saya sendiri”.
Tidak tergantung dengan satu harapan.
Umumnya orang berkata, “Tak ada harapan lagi disini”, jika ingin sukses berkatalah, “Jika disini tidak ada harapan, maka harapan tersebut ada di tempat lain”.
Berpikir dan berkata positif merupakan langkah awal untuk menjadi orang sukses. Dengan demikian kita selalu bisa menghadapi semua permasalahan dalam hidup dengan sikap yang lebih positif yaitu tentang hal-hal yang baik atau bermanfaat.
Setiap orang tidak lepas dari permasalahan yang sama, namun dengan pemikiran, perkataan dan sikap yang lebih positif, kita akan lebih siap untuk cepat tahu permasalahan yang ada, dan tentunya akan lebih cepat pula menyelesaikannya. Dengan demikian keuntungan yang didapat, kita bisa lebih banyak lagi menyelesaikan permasalahan (produktif) dan melewatinya, yang tentunya ini berdampak pada pencapaian sukses yang lebih cepat lagi.
Bagaimana Menghadapi Kegagalan.
Banyak orang berkata kegagalan adalah hal yang biasa, yang tidak biasa adalah jika Anda berputus asa. Sang juara tidak selamanya selalu berada diatas, kekalahan membuatnya lebih giat berlatih dan menambah kemampuan bertanding. Janganlah berputus asa, orang berputus asa akan jauh dari pertolongan Allah dan teman-teman Anda. Kegagalan akan menambah pengalaman dan harus meningkatkan kemampuan Anda, itulah buah dari orang yang biasa berpikir positif.
Tantangan Berpikir Positif.
Dari pengalaman hidup saya , tantangan utama berpikir secara positif bukanlah melulu masalah tekhnis. Tantangan utamanya adalah datangnya dari orang-orang disekitar Anda. Orang disekitar Anda, akan mencemoohkan Anda atau mencap Anda orang sok pinter, sok sibuk, sok rajin, pamer kepinteran, cari muka dll. Mereka merasa terusik kesenangannya bersantai dalam bekerja, merasa dituduh menunda pekerjaan, merasa harus mengerjakan hal yang sulit-sulit.
Sebetulnya itu semua adalah anggapan yang lumrah. Untuk mengatasi itu semua, Anda harus tetap bersikap wajar, tenang, sopan, tidak sombong, bertutur kata yang baik, Anda harus mencari tahu kelemahan mereka dalam bekerja, Anda harus memberi contoh, dan yang terpenting berusahalah mendapat dukungan mereka.
Kenapa ?, Karena keberhasilan mereka adalah juga keberhasilan Anda.
Ibarat kata jika ingin sukses :
Anda harus bisa selalu lebih siap (berpikir positip) untuk lebih banyak lagi (produktif) menyelesaikan permasalahan yang timbul dengan baik, cepat dan sistematik, ketimbang kesiapan yang dilakukan oleh orang biasa.
Anda harus lebih siap mencari celah agar masalah yang timbul justru membawa keuntungan bagi pekerjaan Anda. Sehingga setiap permasalahan yang timbul menjadi tantangan buat Anda selesaikan.
Anda harus berbeda dalam menghadapi masalah, kadang orang biasa menanggapi masalah-masalah kecil menjadi masalah besar. Anda harus sebaliknya yaitu menyederhanakan masalah besar menjadi kecil-kecil sehingga secara bertahap permasalahan yang besar dapat Anda selesaikan pada waktunya.
MEMBENTUK PRIBADI YANG MANDIRI
Kemandirian seseorang sangat penting di era yang semakin moderen dewasa ini. Meskipun kemandirian merupakan hal yang tidak mudah untuk diterapkan, apalagi bagi kaum wanita yang sering di anggap memiliki ketergantungan yang besar pada kaum pria.
Kemandirian merupakan kondisi pribadi yang telah mampu memperkembangkan pancadaya kemanusiaan bagi tegaknya hakikat manusia pada dirinya sendiri dalam bingkai dimensi kemanusiaan. Pancadaya, yaitu daya takwa, cipta, rasa, karsa dan karya telah berkembang dan terwujudkan sedemikian rupa sehingga ia menjadi individu yang menjunjung hakikat kemanusiaan (yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memanfaatkan kemampuan diri secara optimal, bermoral tinggi, melaksanakan tugas dan fungsi dalam status dan kedudukannya, serta menepati kewajiban dan hak dasar diri sendiri dan orang lain), yang kesemuanya itu terlaksana dalam bingkai dimensi kemanusiaan (yaitu yang mendukung dan mengutamakan teraktualisasikannya kebenaran dan keluhuran, potensi diri dan adanya perbedaan dengan orang lain, komunikasi dan kebersamaan nilai dan moral, yang kesemuanya itu dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa).
A. Sifat yang Mencerminkan Kemadirian
1. Bertanggung jawab.
Tampil mandiri berarti memiliki sikap yang bertanggung jawab terhadap apa yang telah dilakukannya. Berani berbuat berarti berani bertanggung jawab, dan wujud tanggung jawab adalah sesuatu yang bisa diterima dengan baik oleh banyak orang.
2. Mampu mengatasi kesulitan
Pribadi yang mampu mengatasi kesulitannya sendiri, mampu menyelesaikan masalahnya sendiri . Meskipun pada awalnya terasa sulit tapi dapat mencari jalan keluar/solusi dari permasalahan yang dihadapi.
3. Mengenal kemampuan diri sendiri
Menyadari sepenuhnya akan kemampuan yang dimiliki. Pada dasarnya manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Pribadi mandiri yang mengenal dirinya, pasti tahu persis untuk memaksimalkan kelebihannya dan meminimalisir kekurangannya.
4. Senantiasa berpikir positif
Berpikir positif terwujud dalam tindakan positif yang dilakukan pribadi mandiri. Dapat mengambil keputusan yang positif dan bersikap bijaksana.
5. Berwawasan global
Pribadi mandiri memiliki wawasan global dan tidak berpikiran sempit yang mengarah pada ketergantungan terhadap orang lain karena kurang percaya diri.
B. Tiga pola prilaku yang penting dalam membentuk perilaku mandiri
Berpikir mulai dari tujuan akhir peran kita dalam kehidupan
Setiap orang dalam melaksanakan perannya didalam kegiatannya baik bisnis ,organisasi dan lingkungan hidupnya tentu mempunyai tujuan atau misi. Misi adalah sesuatu yang kita jalankan atau perankan dalam hubungan kita bersama orang lain. Misi menjadikan kita mempunyai arahan atau guiden dalam kita bersikap dan bertindak dalam hubungan kita bersama orang lain. Sebagai contoh, dalam lingkungan kerja kita sebagi karyawan, kita mempunyai tujuan atau misi yaitu menjadi karyawan yang selalu membantu rekan keraja kita untuk melaksanakan tugasnya dalam mencapai kesuksesan bersama perusahan tempat kita bekerja.
Mengambil peran (terlibat aktif)
Setelah kita mempunyai misi atau tujuan yang kita tetapkan dalam peran kita didalam hubungan kita bersama orang lain baik organisasi atau lingkungan kita, maka kita berusaha mengambil peran aktif yang secra sadar sebagi tanggung jawab atas misi yang telah kita tetapkan. Secara proaktif(sikap mengambil tindakan yang menguntungkan) menetapkan cara-cara pencapain misi/tujuan. Kemampuan memenuhi janji atas diri sendiri adalah ciri pribadi yang mandiri. Disiplin dan komitmen adalah kunci sukses dari setiap pribadi yang sukses.
Mendahulukan hal-hal penting yang bermanfaat
Tentu saja dalam misi yang kita tetapkan kita perlu menentukan skala prioritas, mendahulukan hal-hal penting( fundamental) yang berhubungan dengan pencapaian misi. Serta mampu mengorbankan kesenangan yang sekarang untuk sebuah tujuan. Skala prioritas membantu kita dalam focus pencapain misi sebab misi yang sangat tinggi tersusun oleh tujuan -tujuan jangka pendek maupun menengah. Dengan skala prioritas membuat kita lebih realistik dalam menetapkan misi, hal yang membedakan cita -cita dan angan-angan. Cita -cita adalah hal yang mungkin karena kita mengetahui cara mencapai tujuan yang relistik.
10 Kiat Kepribadian Orang Sukses
Suatu kesuksesan memiliki banyak definisi dan variasi tolok ukur.
Alan Kay berpetuah : “The best way to predict the future is to create it.” –
Mungkin….Beberapa dari kita meyakini, bahwa :
“Kesuksesan berarti mencapai posisi tertinggi di kantor, variasi lainnya bermakna memiliki kecukupan finansial tertentu”.
Ada juga sebagian lagi mewujudkan kesuksesan sebagai sebuah predikat penghargaan dari kolega dan khalayak atas prestasinya.
Dari bermacam definisi dan tolok ukur itu, satu hal yang dapat disimpulkan bahwa :“Kesuksesan merupakan pencapaian impian melalui sebuah proses terstruktur dan terencana”. So pasti kan….
Misalnya :
Si Anu mendefinisikan sukses jika dia mampu mencapai manajer pemasaran di tempat kerjanya. Usaha untuk “memuluskan” kesuksesan tersebut.
Si Anu memutuskan untuk belajar kembali di institusi pendidikan S2 dan mengikuti beberapa seminar pemasaran.
Tentu saja, banyak hal yang perlu dipersiapkan, baik itu material dan sikap pribadinya. Bentuk material berupa dana dan waktu merupakan hal yang pasti harus dipersiapkan, lalu perlu juga ditunjang dengan sikap pribadi dalam menyikapi proses pencapaian kesuksesan itu sendiri.
Menurut : Mr. Jennie S. Bev, yaitu seorang konsultan, entrepreneur, penulis dan edukator bertempat tinggal di San Francisco Bay Area dan Beliau merupakan seorang Indonesia yang “sukses” berkompetisi pada iklim “ketat” Amerika.
Beliau mengedepankan 10 unsur kepribadian seorang sukses (baik dari segi keuangan dan prestasi) yang berdasarkan pada komunikasi dan pergaulannya dengan para billionaire dan beberapa pengusaha sukses.
Sepuluh sikap yang harus dipunyai itu adalah sebagai berikut:
Pertama, Keberanian untuk berinisiatif :
Kekuatan yang sebenarnya tidak lagi menjadi rahasia atas kesuksesan orang-orang terknenal yaitu mereka selalu punya ide-ide cemerlang!
Lihat saja : Seorang Donald Trump yang “mendunia” karena superioritasnya di bidang Real Estate awalnya berproses dari status bangkrut dan akhirnya berpredikat Raja Real Estate, adalah contoh dari seorang yang jenius dan berani berinisiatif.
Kita tentu mengenal serial TV The Apprentice, kontes Miss Universe, Online University bernama TrumpUniversity.com, bahkan di negara asalnya boneka Donald adalah sebuah icon dan produk laris selain buku-buku bestseller-nya. Dan inisiatif adalah kekayaan semua orang, tinggal orang itu mau atau tidak untuk berinisiatif mengemukakan ide-idenya.
Kedua, Tepat waktu :
Sebuah hal yang pasti untuk semua orang di dunia ini tanpa terkecuali adalah bahwa kita memiliki jumlah waktu yang sama yaitu 24 jam sehari. Seorang yang menepati janji dan tepat waktu menunjukkan bahwa dia adalah seorang yang memiliki kemampuan mengatur/manage sesuatu yang paling terbatas tersebut.
Kemampuan untuk hadir sesuai janji adalah kunci dari semua keberhasilan, terutama keberhasilan berbisnis dan berinteraksi. Memberikan perhatian lebih terhadap waktu merupakan pencerminan dari respek terhadap diri sendiri dan kolega dan mitra kita.
Ketiga, Senang melayani dan memberi:
Sebuah rumus sukses dari banyak orang sukses adalah mampu memimpin, namun sebuah additional attribute dari sikap kepemimpinan adalah kebiasaan melayani dan memberi.
“The more you give to others, the more respect you get in return”
Dan, keikhlasan adalah kunci untuk sifat ini. Kebaikan lain akan terus mengalir tanpa henti saat kita mampu memberi dan melayani dengan ikhlas. Ini mungkin bisa dibilang sebagai bonus saja!
Tetapi, setidaknya dengan memberi dan melayani berarti menunjukkan kepada teman, kolega serta rekan kita betapa suksesnya diri kita sehingga membuat orang lebih yakin bermitra dan bergaul dengan diri kita.
Keempat, Membuka diri terlebih dahulu:
Barangkali kita pernah bertemu orang yang selalu mau tahu tentang hal pribadi orang lain namun dia terus menutup diri agar jati dirinya tidak terbuka.
Mereka biasanya hidup dalam ketakutan dan kecurigaan, dan selalu berprasangka buruk kepada siapa saja yang dijumpainya. Sikap ini adalah unsur yang tidak dimiliki banyak orang sukses.
Rasa percaya dan kebesaran hati untuk membuka diri terhadap lawan bicara merupakan cermin bahwa kita nyaman dengan diri sendiri, lantas tidak ada yang perlu ditutupi, itulah yang dicari oleh para partner sejati dan sebagian besar dari kita akan setuju bahwa tidak banyak orang yang mau bekerja sama dengan orang yang misterius, betul kan?
Kelima, Senang bekerja sama dan membina hubungan baik:
Kemampuan bekerja sama dalam tim adalah salah satu kunci keberhasilan utama.
Kembali kita mengambil contoh Donald Trump. Dalam serial TV The Apprentice, Trump memiliki tim yang loyal dan menjadi perpanjangan tangan dirinya dalam menemukan para calon “orang kepercayaan” yang baru.
Pada akhirnya, Trump akan memiliki sebuah tim yang sangat loyal dan bervisi sama dengan menciptakan jaringan kerja yang baik, sehingga jalan menuju sukses itu semakin terbuka lebar.
Keenam, Senang mempelajari hal-hal baru:
Ciputra dan Aburizal Bakrie adalah seorang yang bisa dikatakan sebagai orang sukses dalam bidangnya yaitu commerce. Tapi saat mereka mendirikan universitas, apakah mereka beralih sebagai seorang pendidik? Atau mereka sendiri sebenarnya adalah profesor? Jelas tidak, mereka tetap seorang entrepreneur, namun dengan kegemarannya mencari hal-hal baru serta langsung menerapkannya, maka dunia bisnis semakin terbuka luas baginya.
Dunia bisnis ibarat sebagai tempat bermain yang laus dan tidak terbatas. Jadi senang belajar dan mencari hal baru adalah sebuah sikap kesuksesan.
Ketujuh, Jarang mengeluh, profesionalisme adalah yang paling utama:
Lance Armstrong pernah berkata, “There are two kinds of days: good days and great days.”
Hanya ada dua macam hari: hari yang baik dan hari yang sangat baik. Adalah baik jika kita tidak pernah mengeluh, walaupun suatu hari mungkin kita akan jatuh dan gagal.
Mengapa?
Karena setiap kali gagal, itu adalah kesempatan bagi diri kita untuk belajar mengatasi kegagalan itu sendiri sehingga tidak terulang lagi di kemudian hari. Hari di mana kita gagal tetap sebagai a good day (hari yang baik).
Kedelapan, Berani menanggung resiko:
Jelas, tanpa ini tidak ada kesempatan sama sekali untuk menuju sukses. Sebenarnya setiap hari kita menanggung resiko, walaupun tidak disadari penuh.
Resiko hanyalah akan berakibat dua macam: be a good or a great day. Jadi, jadi tidak perlu dikhawatirkan lagi bukan?
Kegagalan pun hanyalah kesempatan belajar untuk tidak mengulangi hal yang sama di kemudian hari dan tentunya ambang kepada kesuksesan akan lebih dekat.
Kesembilan, Tidak menunjukkan kekhawatiran (berpikir positif setiap saat):
Berpikir positif adalah environment atau default state di mana keseluruhan eksistensi kita berada.
Jika kita gunakan pikiran negatif sebagai default state, maka semua perbuatan kita akan berdasarkan ini (kekhawatiran atau cemas). Dengan pikiran positif, maka perbuatan kita akan didasarkan oleh getaran positif, sehingga hal positif akan semakin besar kemungkinannya.
Semakin positif kita menyikapi hambatan, semakin besar kesempatan kita menemukan penyelesaian atas hambatan tersebut.
Kesepuluh: “Comfortable in their own skin” Menutup-nutupi sesuatu maupun supaya tampak “lebih” dari lawan bicaranya.
Pernah bertemu dengan orang sukses yang rendah diri alias tidak nyaman dengan diri mereka sendiri? Tidak ada tentunya.
Kenyamanan menjadi diri sendiri tidak perlu ditutup-tutupi supaya lawan bicara tidak tersinggung karena setiap orang mempunyai tempat tersendiri di dunia yang tidak bisa digantikan oleh orang lain. Saya adalah saya, mereka adalah mereka.
Dengan menjadi diri saya sendiri, saya tidak akan mengusik keberadaan mereka. Jika mereka merasa tidak nyaman, itu bukan karena kepribadian saya, namun karena mindset yang berbeda dan kekurangmampuan mereka dalam mencapai kenyamanan dengan diri sendiri.
Sikap dasar orang sukses tersebut di atas barangkali dapat menjadi cerminan dan memuluskan langkah kita untuk mencapai kesuksesan yang kita impikan, tinggal kita yang memutuskan.
Ok… sekarang Kita Siap untuk sukses?
Mari kita coba dan terapkan dari sekarang.
Sampai jumpa lagi di puncak gunung kesuksesan! (y)…..
Sekian dari post yang saya buat 😀 semoga dapat diamalkan dan bermanfaat bagi Anda …
Wassalamuallaikum wr.wb
Sumber :
https://asmatrch.wordpress.com/2013/04/11/cara-berpikir-untuk-menjadi-orang-sukses/
http://pratamabk2012.wordpress.com/2012/05/24/membentuk-pribadi-yang-mandiri/
https://elindasari.wordpress.com/2007/06/27/10-kiat-kepribadian-orang-sukses/